Sedekah Pinjaman Ihsan

Home » Testimoni Sedekah

Testimoni Sedekah

ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِســمِ اللهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيـم

Al-‘Imran (3) : 92
لَن تَنَالُواْ الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللّهَ بِهِ عَلِيمٌ

Dalam Al Qur’anul Karim pada Juz 4 Surrah III Ali Imran : 92, yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dari bahasa aslinya Arab, mudah-mudahan sesuai dengan isi, pokok, dan maksud serta hikmah sesuai dengan yang aslinya, sebagaimana berikut :

“ Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada (menjadi sebuah) kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian (sebagian) harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, sesungguhnya Allah mengetahui.” Surrah III Ali Imran : 92

Amat jelas, perintah Allah سبحانه وتعلى  sebagaimana terdapat pada Juz 4 Surrah III Ali Imran : 92 tersebut . Kesempurnaan amalan manusia, terutama hamba-hamba-Nya yang beriman adalah apabila ia bersedia untuk membelanjakan sebagian harta yang dicintainya.

Penggunaan kata : ‘harta yang dicintainya’ dalam ayat ini amat menarik untuk disimak dan dicari hikmahnya. Kenapa Allah سبحانه وتعلى tidak memakai istilah : ‘harta yang dimilikinya’, sebagaimana terdapat dalam ayat-ayat-Nya yang lain ? Mari kita simak firman Allah سبحانه وتعلى yang lain :

Al-‘Imran (3) : 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dalam Al Qur’anul Karim pada Juz 3 Surrah III Ali Imran : 14, yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dari bahasa aslinya Arab, mudah-mudahan sesuai dengan isi, pokok, dan maksud serta hikmah sesuai dengan yang aslinya, sebagaimana berikut :

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis : emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” Surrah III Ali Imran : 14

Mungkin itulah salah satu maksud dan hikmah, kenapa Allah سبحانه وتعلى menggunakan istilah : ‘harta yang dicintainya’ dalam Surrah III Ali Imran : 92.  Segala keindahan dunia ini hanyalah fatamorgana….semu….dan sifatnya sementara saja.

Dalam rangka menggapai kehidupan akhirat yang baik, maka kita harus menjadi makhluk-Nya yang beriman dan bertaqwa. Untuk mel
engkapi, atau bahkan menyempurnakan amal dan ibadah kita di dunia ini, maka kita harus : ‘Menafkahkan / membelanjakan sebagian harta yang kita miliki dan kita cintai ini di jalan Allah سبحانه وتعلى’.

Semoga,  Allah سبحانه وتعلى , berkenan memberikan kemudahan kepada kita dalam beribadah di dunia ini. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات

CATATAN :

Saudaraku Kaum Muslimin yang dirahmati Allah, apabila Anda mempunyai pengalaman pribadi tentang Sedekah, baik manfaat yang Anda terima terhadap Sedekah yang telah Anda keluarkan, atau manfaat yang Anda rasakan ketika Anda mendapatkan dana Sedekah, silahkan Saudara tuliskan pengalaman tersebut pada kolom PESAN di bawah.

Dibawah ini beberapa judul Testimoni Sedekah yang sudah disadur ulang oleh Team Sedekah Pinjaman Ihsan :

  • Sehabis Sedekah Mendapat Sakit, KLIK DISINI untuk membaca.
  • Sulaiman Ar-Rajhi, Konglomerat dari Arab Saudi Yang Bikin Mu’adzin Malu, KLIK DISINI untuk membaca.

2 Comments

  1. Umat Rasulullah SAW says:

    HABIS SEDEKAH MENDAPAT PAHALA BERUPA SAKIT

    Waktu itu kurang lebih Bulan November 2012, hari dan tanggalnya tepatnya aku lupa, kurang lebih pukul 11 an malam dalam perjalanan pulang bersama Sopirku, sambil mengisi waktu perjalanan kutanya dia tentang Sedekah.

    “ Njenengan (Kamu) percaya nggak Mas tentang Fadilah sedekah ??” tanyaku. “Gimana ya jawabnya Mas ??” jawabnya. Dari nada bicara itu terlihat jelas ada keraguan pada dirinya tentang hal yang kutanyakan itu. “ Kalau Njenengan (Kamu) sendiri Mas ???” demikian malah gentian dia bertanya kepadaku.

    “ Dah begini saja Mas…..malam ini juga coba kita berdua buktikan….kita buktikan bersama janji Allah tentang anjuran Sedekah……bener gak itu omongan Ust. Yusuf Mansyur yg terkenal dengan Motivator Sedekah itu…..” jawabku…. Dan itu waktu kami juga belum mempunyai gambaran mau sedekah model apa…dan kepada siapa.

    Ketika memasuki sebuah kota Kecamatan di daerah Jawa Tengah, sekilas kulihat ada seorang Pedagang Ronde (minuman khas Jogja Jateng). Beliau …Seorang Bapak separoh baya umurnya. Dagangannya terlihat masih banyak, Hujan rintik-rintik yang mengguyur kota kecamatan itu mungkin saja berpengaruh. “ Mas kita beli Wedhang Ronde (minuman khas Jogja Jateng) di depan itu…!!!” pintaku. “Pak minta dua buah ya ?? Diminum disini, “ pintaku kepada Pedagang Ronde itu. Setelah habis aku minta tambah lagi kepadanya. “ Njenengan (kamu) mau nambah lagi gak Mas ???” tanyaku pada sopirku. “Mboten (tidak) Mas !!” jawabnya.

    Setelah 3 gelas kami habiskan kutanya pada si Pedagang Ronde : “ Telas Pinten Pak ??? “ ( Habis berapa pak ?)…..” Sangang Ewu Mas.” ( Rp.9.000,00 ) jawabnya… Kuserahkan uang 20 an ribu kepadanya. Lantas Beliau bilang :” Ini Mas kondhuripun .” (ini Mas uang kembaliannya). “ Mboten usah Pak …. Diagem Bapak kemawon….mugi manfaat.” (Tidak usah Pak, kembaliannya untuk Bapak saja, mudah-mudahan bermanfaat) jawabku. Awalnya Beliau tetap tidak bersedia menerimanya. Tapi setelah kupaksa Beliau pun menerimanya, sambil berkata “ Matursuwun sanged Mas, mugi2 Allah paring rejeki lipet lan barokah dhumateng Njenengan.” (Terima kasih sekali Mas, mudah-mudahan Allah memberikan rejeki yang berlimpah dan berkah kepada Anda)…

    Dalam perjalanan pulang ke rumah, aku sempat bilang kepada Sopirku :” Mas coba kita buktikan bersama sedekah tadi yang kita keluarkan. Insya Allah ada balasan setimpal untuk kita…”, dijawab oleh sopirku :”Nggih Mas !!” (Ya .. Mas).

    Esok hari kami lanjutkan aktifitas kerja seperti biasa. Detik-detik ….jam demi jam berlalu. Dan itu waktu karena kesibukan kerja, kami berdua sudah tidak membahas lagi tentang apa yang telah kami lakukan semalam.

    Kira-kira tengah hari, teleponku berbunyi. Kulihat di layar nama Istriku, dari jauh dia bilang kepadaku :” Pa… Adek sakit panas..!”….”Radang mungkin Ma…ini kan lagi musim pancaroba.” Jawabku. “ Iya mungkin, tapi dah kukasih obat koq…!!” … “OK sayang!” jawabku itu waktu. Dan pembicaraan kami pun terputus karena aktifitas kami masing-masing.

    Pada saat kuperiksa barang dagangan, sambil mengawasi pemberian nomer seri, tiba-tiba ada SMS masuk. Kulihat dari Istriku, “Mudah2an Adik sudah sembuh.” Kataku dalam hati. Tapi ternyata…setelah SMS itu kubuka, Masya Allah….istriku mengabarkan kalau anak kami yang besar juga sakit. Langsung kujawab SMS istriku : Obatnya masih kan ? Langsung belikan saja kalau dah habis, Ma…!!

    Sehabis sholat Ashar, tiba-tiba teleponku berbunyi lagi. Kali ini timbul kekhawatiran dalam hatiku, dan Masya Allah…..ternyata telepon itu dari istriku lagi, dan kali ini dia bilang :” Pa …badanku koq meriang gini ya ??”… itu waktu langsung kujawab:” Kalian bertiga ke dokter saja, Ma !!! “

    “Ada apa Mas ??” Tanya sopirku, mungkin setelah dia mendengar aku menuruh istriku ke dokter tadi barusan. “ Istri dan anak2ku sakit niee Mas !!” jawabku. “Mudah-mudahan bukan fadilah sedekah yang dikeluarkan kemarin ya Mas ?? hehehe…” Celotehnya setengah bercanda. “ Insya Allah Mas… dan aku tetap yakin bahwa Allah Maha Adil dan Maha Pemurah .” jawabku.

    Hari itu segala aktifitas kami lakukan seperti biasanya. Dan setelah aktifitas kerja selesai kami pun pulang. Di perjalanan pulang, disamping membahas kerjaan kami seharian tadi, sempat kami sisipi guruan dari fadilah sedekah yang pernah kami bahas dan kami lakukan di hari sebelumnya. “ Koq bisa ya Mas …. Sehabis sedekah, Mas malah mendapat pahala berupa Musibah ??”….. “ Wallahu’alam Mas…hehehe ” jawabku.

    Ditengah kami sedang bercanda itu, tiba-tiba teleponku berbunyi lagi, dan dari istriku. “ Masya Allah…mudah2an kabar baik Mas,” celotehku sebelum kuangkat teleponku. “ Assalamu’alaikum Ma !!” ….. “ Gimana kamu dan anak2 ?? Jadi ke dokter kan tadi ??”…. Jawab Istriku : “ Jadi Pa ….. dan aku punya cerita menarik nieee….. Alhamdulillahirabbil’alamiin…. Aku tadi dikasih rejeki Allah….Kami bertiga Gratis berobat…. Ongkos dan obatnya sekalian lho, Pa !!!!!!!!!!! “…….“Allahu Akbar …… !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” jawabku…..”Coba seandainya bayar, Biaya Dokter untuk 3 orang sudah berapa ribu rupiah. Belum biaya obatnya. Kebenaran adalah milik Engkau, Ya Allah. Berlipat telah Engkau berikan kapadaku dan keluargaku.”

    CATATAN :

    Demikian sekilas cerita tentang testimoni Sedekah dari salah satu Muzaki kami, cerita sederhana itu telah disadur ulang oleh Team Sedekah Pinjaman Ihsan. Untuk menjaga privacy, Beliau tidak bersedia untuk disebutkan namanya dalam cerita di atas.
    Mudah-mudahan ada manfaat yang dapat kita ambil. Dan mudah-mudahan dapat memberikan motivasi kepada kita untuk mengabdi kepada Allah SWT dan RasulNya Muhammad SAW. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.

    Bila Saudara-saudara seiman, mempunyai cerita tentang Fadilah Sedekah yang pernah dialami, atau manfaat dari Sedekah yang pernah dirasakan, mohon kirimkan kepada Redaksi Team Sedekah Pinjaman Ihsan : sedekahpinjamanihsan@yahoo.co.id
    Atau kirimkan komentar Saudara pada kolom pesan dibawah Page : Testimoni Sedekah (https://sedekahpinjaman.wordpress.com/testimoni-fadilah-sedekah/). Cerita Saudara akan kami sadur ulang ke dalam sebuah cerita, dan kami upload di Blog https://sedekahpinjaman.wordpress.com/ .

    Billahit-Tawfiq Wal Hidayah
    Wassalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tinggalkan pesan disini :