Sedekah Pinjaman Ihsan

Home » 2013 » March

Monthly Archives: March 2013

Ibu Hardasih (Profil Mustahiq)

PROFIL USAHA MUSTAHIQ

PROGRAM SEDEKAH PINJAMAN IHSAN

Nama : HARDASIH, NY.

Alamat : Kweni RT 7, Panggung Harjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Menikah

Pekerjaan : Pedagang Makanan Ringan & Kelontong

Qh Hardasih1Ibu Hardasih adalah seorang pengusaha warung kelontong dan makanan saji di salah satu gang di Dusun Kweni RT 7, tepatnya sebelah timur SD Jarakan, Bantul, Yogyakarta. Dimana biasanya pada lingkungan sekolah tersebut banyak pedagang-pedagang kecil yang mempunyai pinjaman kepada rentenir (dalam istilah yang berkembang di masyarakat : Bank Plecit).

Kurang lebih sudah 2 tahun Beliau aktif mengikuti beberapa program KJKS BMT SAKA MADANI : TABIR (Program Infaq), tabugan Si Ayah ( Tabungan Harian dengan system Wadiah), dan Program Sedekah Pinjaman Ihsan (Qardh al-Hasan).

Semenjak awal beliau ikut beliau sudah punya harapan besar tentang manfaat yang akan beliau dapatkan jika menjadi anggota dari KJKS BMT SAKA MADANI. Alhamdulillah hal itu benar terjadi, “semenjak kulo dados anggota BMT, kula sampun bola bali nderek Utangan teng BMT, kulo rasakne dadi wong cilek ngeten niki nggih paling slamet lek melu program seng merakyat tenan, ora ono bang plecit seng ngeden-ngeden ni mbendinone”, ungkap Beliau dalam logat Bahasa Jawa.yang kental; yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia : “ Sejak saya menjadi anggota BMT, seringkali saya mengajukan dan diberi pinjaman lunak (Qardh al Hasan), saya merasakan program ini SANGAT MENOLONG rakyat kecil seperti saya, dan sejak itu saya TIDAK di kejar-kejar oleh rentenir.”

Beliau juga mengatakan : “Warung kulo nggih nopo entene ngeten niki, ajeng kula benahi ngih mboten gadah arto, ajeng di rehab arto pas pasan, opo maneh menawi wonten acara sareng sing kedhah ngedhalke arto kados “nyumbang, ning kulo ngraoske sanget manfaatipun ndherek BMT”. (Warung saya ya seperti ini kondisinya, mau saya rehab tetapi memang belum ada dananya, apalagi di kampung sering ada acara hajatan, dimana harus mengeluarkan uang, dan saya merasakan sekali manfaat ikut menjadi anggota BMT ). “Nek jawah geh bocor mas, pokok namung saget damel ndheleh bakulan”, tambah Beliau (Kalau hujan ya bocor mas…yang penting bisa untuk menaruh barang dagangan)

Inilah sekelumit gambaran beberapa warga di negara kita, sebuah kondisi riil yang masih ada di sekitar kita. Beliau-beliau tersebut adalah orang-orang yang biasanya kesulitan dalam mengakses produk Perbankan. Oleh karena itu biasanya mereka terjerat rentenir, karena kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan pinjaman, walaupun dengan bunga yang tinggi, akan tetapi yang terpenting kebutuhan uang dapat segera terpenuhi. Sedangkan disisi lain, orang kaya semakin kaya, kemudahan akses Perbankan, bahkan terkadang Bunga murah ditawarkan oleh Perbankan-Perbankan Besar. Subhanallah….

Tujuan Pengajuan Permohonan menjadi Peserta Program Sedekah Pinjaman Ihsan ( Qardh al-Hasan ) :

Mengembangkan Usaha : Warung Kelontong dan Makanan yang beliau kelola dengan dibantu putrinya.

PROFIL USAHA :

⊙ Penjual Barang Kelontong.

⊙ Penjual Makanan dan Minuman Ringan.

SARAN-SARAN :

”Semenjak kulo nderek BMT, kula ngerahos aken kathah manfaat, keranten dadi wong sepuh kula dipenak aken, kulo mboten nate nyetor dateng Kantor malah pegawai BMT engkang aktif silaturrohim mrene, malah mba’e sing anyar kae sregep nukoni jajanan kulo, mas. Nggih saran kulo opo seng wes dijogo sak apek-apik’e, karo masyarakat sing apek, lan program sing digawe wong cilik koyo ngene iki lek so di tambah…hehehe”. (Semenjak saya menjadi anggota BMT, saya sangat merasakan manfaatnya. Terlebih untuk orang yang sudah tua seperti saya ini merasa diberi kemudahan. Saya tidak perlu ke kantor BMT akan tetapi Karyawan BMT justru yang aktif silaturahiim ke tempat saya. Terkadang justru malah petugas BMT yang baru itu malah beli makanan di tempat saya. Saran saya : apa yang sudah ada tolong dijaga sebaik-baiknya, hubungan dengan masyarakat juga tetap baik, dan kalau bisa program untuk Rakyat Kecil seperti ini ditambah.) Demikian Beliau menutup percakapan dengan Team Surveyor Program Sedekah Pinjaman Ihsan.

FOTO USAHA :
Qh Hardasih4
Qh Hardasih3
Qh Hardasih2
 

 

~~¤♡♥♥♥♥⊙♡⊙♥♥♥♥♡¤~~

DONASI

Segala puji hanyalah milik Allah SWT.
Atas nama Mustahiq, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para Muzaki. Mudah-mudahan Allah berkenan menjadikannya sebagai amal ibadah Anda. Aamiin Ya Rabbal’alamiin

Klik DISINI,
Apabila Anda ingin membantu Saudara-saudara kita yang lain, sebagai mana saudara kita di atas

Ibu Amanah ( Profil Mustahiq )

PROFIL USAHA MUSTAHIQ

PROGRAM SEDEKAH PINJAMAN IHSAN

 

image007

Nama                                   : Amanah

Alamat                                 : Nyemengan, RT 04, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Jenis Kelamin                    : Perempuan

Agama                                 : Islam

Status                                 : Cerai (Meninggal)

Pekerjaan                          : Buruh Harian Lepas

Ibu Amanah adalah janda, Beliau mempunyai 4 orang anak (semua belum menikah), 3 orang putra dan 1 orang putri. Ketiga putra Ibu Amanah adalah pekerja serabutan sedang putrinya hanya sekedar membantu mengurus rumah. Sepeninggal sang suami beliau bekerja membanting tulang untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga. Pada usia yang sudah tidak muda lagi, beliau tetap bekerja sebagai buruh lepas disalah satu rumah tangga.

Tujuan Pengajuan Permohonan menjadi Peserta  Program Sedekah Pinjaman Ihsan ( Qardh al-Hasan ) :

  1. Mengembangkan usaha ternak ayam kampung yang beliau kelola dengan dibantu putrinya.
  2. Beberapa waktu sebelum Petugas KJKS BMT SAKA MADANI mendatangi rumahnya, Beliau ditawari Pinjaman dengan Proses yang cepat, Potongan Biaya yang besar, dan bunga yang lumayan tinggi.
  3. Dengan mengikuti Program ini, Beliau berharap agar beban hidupnya sedikit berkurang, karena dalam Program ini, Pinjaman Beliau tidak dibebani biaya administrasi apa pun, dan tanpa Bunga.
  4. Dengan mengikuti Program ini, Beliau sanggup untuk memenuhi syarat : Menabung dan Belajar Infaq.

PROFIL USAHA :

  1. Mengembangbiakan Anakan Ayam Kampung.
  2. Setelah anakan ayam yang sudah dewasa (layak jual) dipilah untuk dijual
  3. Ayam Dewasa yang kondisinya bagus dijadikan sebagai indukan, untuk dikembangkan.

FOTO USAHA :

image008

image010

 

~~¤♡♥♥♥♥⊙♡⊙♥♥♥♥♡¤~~

DONASI

Segala puji hanyalah milik Allah SWT.
Atas nama Mustahiq, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para Muzaki. Mudah-mudahan Allah berkenan menjadikannya sebagai amal ibadah Anda. Aamiin Ya Rabbal’alamiin

Klik DISINI,
Apabila Anda ingin membantu Saudara-saudara kita yang lain, sebagai mana saudara kita di atas

Wakaf : Menurut Arti, Makna, Obyek dan Sejarah

images-44Wakaf (bahasa Arab: وقف, [ˈwɑqf]; plural bahasa Arab: أوقاف, awqāf; bahasa Turki: vakıf, bahasa Urdu: وقف) adalah perbuatan yang dilakukan wakif (pihak yang melakukan wakaf) untuk menyerahkan sebagian atau keseluruhan harta benda yang dimilikinya untuk kepentingan ibadah dan kesejahteraan masyarakat untuk selama-lamanya.

Objek Wakaf

Objek wakaf yang dapat diwakafkan adalah benda bergerak maupun benda tidak bergerak yang dimiliki secaratidak bergerak dapat dalam bentuk tanah, hak milik atas rumah, atau hak milik atasrumah susun. Sementara untuk objek wakaf benda bergerak dapat dengan bentuk uang.

Terminologi wakaf berasal daripada perkataan Arab “waqafa” yang bermaksud berhenti, menegah dan menahan. Dari segi istilah, wakaf telah diberikan beberapa takrif seperti:

● Syed Sabiq (Fiqh al-Sunnah) – Wakaf ialah menahan harta dan memberikan manfaatnya pada jalan Allah.
●● Sahiban Abu Hanifah; Abu Yusuf dan Muhammad bin Hassan – Wakaf ialah menahan ‘ain mawquf (benda) sebagai milik Allah atau pada hukum milik Allah dan mensedekahkan manfaatnya ke arah kebajikan dari mula hingga akhirnya.
●●● Dr. Muhammad Al-Ahmad Abu Al-Nur, bekas Menteri Wakaf Mesir – Wakaf ialah harta atau hartanah yang ditahan oleh pemiliknya sekira-kira dapat menghalang penggunaannya dengan dijual atau dibeli ataupun diberikan sebagai pemberian dengan syarat dibelanjakan faedahnya atau keuntungannya atau hasil mahsulnya kepada orang yang ditentukan oleh pewakaf.

Takrif-takrif di atas telah menunjukkan kedudukan wakaf sebagai sebahagian daripada amalan yang dianjurkan oleh Syariah sebagaimana firman Allah SWT:

“Bandingan (pahala) orang yang membelanjakan harta mereka pada jalan Allah seperti sebiji benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, dan pada tiap-tiap tangkai itu pula terdapat seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi setiap yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas (Kurniaannya) lagi Maha Mengetahui[2].”

Daripada Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila mati anak Adam, terputus amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariah (wakaf), ilmu yang bermanfaat dan anak soleh yang mendoakan kepadanya[3].”

Istilah wakaf adalah berkait dengan infaq, zakat dan sedeqah. Ia adalah termasuk dalam mafhum infaq yang disebut oleh Allah sebanyak 60 kali dalam al-Quran. Ketiga-tiga perkara ini bermaksud memindahkan sebahagian daripada segolongan umat Islam kepada mereka yang memerlukan. Namun, berbanding zakat yang diwajibkan ke atas umat Islam yang memenuhi syarat-syarat tertentu dan sedeqah yang menjadi sunat yang umum ke atas umat Islam; wakaf lebih bersifat pelengkap (complement) kepada kedua-dua perkara tersebut. Disamping itu, apa yang disumbangkan melalui zakat adalah tidak kekal dimana sumbangannya akan digunakan dalam bentuk hangus, sedangkan harta wakaf adalah berbentuk produktif iaitu kekal dan boleh dilaburkan dalam pelbagai bentuk untuk faedah masa hadapan.

Sejarah

Rasulullah SAW merupakan perintis kepada amalan wakaf berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh ‘Umar bin Syaibah daripada ‘Amr bin Sa’ad bin Mu’az yang bermaksud:

“Kami bertanya tentang wakaf yang terawal dalam Islam? Orang-orang Ansar mengatakan adalah wakaf Rasulullah SAW.[4]”

Orang Jahiliyyah tidak mengenali akad wakaf yang merupakan sebahagian daripada akad-akad tabarru’, lalu Rasulullah SAW memperkenalkannya kerana beberapa ciri istimewa yang tidak wujud pada akad-akad sedekah yang lain. Institusi terawal yang diwakafkan oleh Rasulullah SAW ialah Masjid Quba’ yang diasaskan sendiri oleh Baginda SAW apabila tiba di Madinah pada 622M atas dasar ketaqwaan kepada Allah SWT. Ini diikuti pula dengan wakaf Masjid Nabawi enam bulan selepas pembinaan Masjid Quba’. Diriwayatkan bahawa Baginda SAW membeli tanah bagi pembinaan masjid tersebut daripada dua saudara yatim piatu iaitu Sahl dan Suhail dengan harga 100 dirham. Pandangan masyhur menyatakan individu pertama yang mengeluarkan harta untuk diwakafkan adalah Saidina ‘Umar RA dengan mewakafkan 100 bahagian daripada tanah Khaibar kepada umat Islam. Anaknya Abdullah bin ‘Umar RA menyatakan bahawa ayahnya telah mendapat sebidang tanah di Khaibar lalu dia datang kepada Rasulullah SAW untuk meminta pandangan tentang tanah itu, maka katanya:

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mendapat sebidang tanah di Khaibar, dimana aku tidak mendapat harta yang lebih berharga bagiku selain daripadanya, (walhal aku bercita-cita untuk mendampingkan diri kepada Allah) apakah yang engkau perintahkan kepadaku dengannya?.”

Maka sabda Rasulullah SAW:

“Jika engkau hendak, tahanlah (bekukan) tanah itu, dan sedekahkan manfaatnya.” “Maka ’Umar telah mewakafkan hasil tanahnya itu, sesungguhnya tanah itu tidak boleh dijual, tidak boleh dihibah (diberi) dan diwarisi kepada sesiapa.” Katanya lagi: “’Umar telah menyedekahkannya kepada orang-orang fakir, kaum kerabat, hamba yang baru merdeka, pejuang-pejuang di jalan Allah, ibn Sabil dan para tetamu. Tidaklah berdosa sesiapa yang menyelia tanah wakaf itu memakan sebahagian hasilnya sekadar yang patut, boleh juga ia memberi makan kawan-kawannya, tetapi tidaklah boleh ia memilikinya.”

Sejak itu amalan wakaf berkembang sehingga menjadi tulang belakang kepada menjadi teras kepada pembangunan umat Islam terdahulu dan berkekalan sehingga ke hari ini. Banyak institusi pendidikan seperti Universiti Cordova di Andalus, Al-Azhar al-Syarif di Mesir, Madrasah Nizamiyyah di Baghdad, al-Qurawiyyin di Fez, Maghribi, Al-Jamiah al-Islamiyyah di Madinah, Pondok Pesantren Darunnajah di Indonesia, Madrasah Al-Juneid di Singapura dan banyak institusi pondok dan sekolah agama di Malaysia adalah berkembang berasaskan harta wakaf. Universiti Al-Azhar contohnya telah membangun dan terus maju hasil sumbangan harta wakaf. Sehingga kini pembiayaan Univesiti Al-Azhar yang dibina sejak 1000 tahun lalu telah memberikan khidmat percuma pengajian kepada ribuam pelajar Islam dari seluruh dunia. Merekalah yang menjadi duta Al-Azhar untuk membimbing umat Islam kearah penghayatan Islam di seluruh pelosok dunia.

Source :
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Wakaf#section_2

Ibu Neni Indrawati ( Profil Mustahiq )

PROFIL USAHA MUSTAHIQ

PROGRAM SEDEKAH PINJAMAN IHSAN

NAMA : IBU NENI INDRAWATI 

( SEORANG PEDAGANG KAKI LIMA DI JALAN BANTUL KM 3.5 YOGYAKARTA )

Neni QH1
Ibu Neni adalah sekian dari pengusaha kecil yang sudah bosan dengan sistem lintah darat yang mencekik leher. Ketika kami Tanya apakah model pinjaman secara Syariah Islam ini membatu ? Beliau sangat senang dengan adanya sistem yang transparan, jelas, tidak merugikan, dan sangat membantu.

Dengan adanya modal yang berbentuk QARDH sedikit demi sedikit uang hasil penjualan bisa disisihkan dan ditabung di SAKA MADANI > rata2 : Rp.5.000-7.000 per harinya.

MANFAAT :

  • “ Modal seperti ini (QORDH), ketika bekerja seakan tidak sia-sia, karena modal bisa cepat berputar untuk mempersiapkan usaha kelak yang lebih besar”, kata ibu neni.
  • “Pinjaman dari SAKA MADANI kemarin bisa saya gunakan untuk menambah modal dan membeli peralatan baru seperti kursi plastik dan tempat makanan”, tegas bu Neni.

PENDAPAT DAN SARAN :

  • “Agar SAKA MADANI bisa lebih dikenal masyarakat umum, bagaimana kalau BMT punya kantor yang letaknya strategis dan mudah dijangkau semua pihak”, kata Bu Neni.
  • “Saya berharap SAKA MADANI bisa semakin maju dan besar, sehingga masyarakat yang sudah kental dengan sistem rentenir bisa terbantu khususnya wilayah pasar Niten, Kweni, umumnya wilayah Yogya”, kata bu Neni

FOTO USAHA :

neni qh2-2

 

 

~~¤♡♥♥♥♥⊙♡⊙♥♥♥♥♡¤~~

DONASI

Segala puji hanyalah milik Allah SWT.
Atas nama Mustahiq, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para Muzaki. Mudah-mudahan Allah berkenan menjadikannya sebagai amal ibadah Anda. Aamiin Ya Rabbal’alamiin

Klik DISINI,
Apabila Anda ingin membantu Saudara-saudara kita yang lain, sebagai mana saudara kita di atas

Rintihan Anak Jalanan

Rintihan Anak Jalanan ( Mereka pun Manusia Seperti Kita )
anak-jalanan

Wahai saudaraku semuslim! Semoga saudara-saudaraku semuslim yang diberi ALLAH ‘Azza wa Jalla KEMUDAHAN REZEKI BERLEBIH lebih bisa memperhatikan anak-anak kita yang bertebaran di setiap sudut-sudut kota. Mereka adalah anak-anak yang suci akibat korban; entah itu perceraian, kemiskinan yang mendera, kekerasan rumahtangga, meninggalnya sang penopang pencari nafkah, kekejaman orangtuanya, anak-anak yang mengikuti ke-2 orangtuanya ber-urban ke kota-kota besar, dan banyak lagi permasalahan kasus mereka yang tidak kita ketahui… Dan sungguh banyak umat Islam di negara ini yang seharusnya memberi perhatian, terutama saya tujukan kepada saudaraku Salafiyin bisa sebagai UJUNG TOMBAK DALAM PENGENTASAN ANAK-ANAK JALANAN dengan mengadakan program-program di situs-situs Ahlussunnah yang banyak bertebaran di dunia maya dapat MENARIK PARA DONATUR DARI SELURUH DUNIA. Alhamdulillah… dengan kemajuan teknologi informasi, dakwah Salafiyin menyebar luas di muka bumi dari Timur sampai ke Barat, dari pelosok terpencil sampai ke pusat-pusat kota. Wallahu A’lam…

ALLAH ‘Azza wa Jalla berfirman: “SIAPAKAH YANG MAU MEMBERI PINJAMAN KEPADA ALLAH, PINJAMAN YANG BAIK (menafkahkan hartanya di jalan Allah), MAKA ALLAH AKAN MELIPATGANDAKAN PEMBAYARAN KEPADANYA DENGAN BERLIPATLIPAT GANDA YANG BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah, Ayat 245)

Anak kecil berbaju kumal dan dekil memenuhi jalanan. Kakinya telanjang melangkah terseok menyusuri panasnya jalanan berdebu. Mereka tak peduli, tangan mungil mereka menenteng sebuah kantong bekas bungkus permen yang ditengadahkannya. Berharap ada manusia yang tak berkeberatan membagi sedikit rezekinya. Sebagian mata menatap mereka sinis, tapi itu tak sedikitpun membuat mereka merasa miris. Baginya hidup adalah bekerja dan bekerjalah yang akan membuatnya terus hidup. Dunia tak memberikan mereka pilihan, takdir memilih mereka lahir dari keluarga melarat dan entah kapan mereka bisa meralat garis hidupnya. Mereka hanya bisa menengadahkan tangan di tengah ramainya kerumunan. Mereka hanya bisa meminta, bukan pada orangtuanya, tapi pada manusia sesamanya. Terkadang cacian menghampiri mereka, membuat mereka sedih dan menangis. Tapi bahkan mereka tak bisa berlama-lama menangis meratapi nasib karena mereka harus kembali bekerja. Tangis hanya akan membuang waktu mereka. Yah, anak-anak kecil itu bahkan terlalu sibuk, hingga tak sempat menangis.

Anak kecil kurus, tubuhnya loyo matanya sayu. Mereka berdiri di trotoar jalanan pagi-pagi. Menatap iri dan hanya bisa menelan ludah saat kawan sebayanya terlihat cantik, tampan dan menawan dengan pakaian seragam. Mereka hanya bisa menatap kaki-kaki mereka yang tak beralaskan dan kemudian menggigit bibir menyembunyikan keinginan. “Sepatu itu terlalu mahal, Nak. Lebih baik kumpulkan uang untuk makan.” Ucapan Emak di rumah memupuskan keinginannya seketika. Mungkin mereka hanya akan bermimpi, bermimpi ada alas di kakinya. Mimpi yang entah kapan akan jadi kenyataan. Anak kecil jalanan, meringis menahan melilit di perutnya. Rasa lapar sejak semalam yang tak tertahankan hingga membuat mereka tak bisa terlelap. Perutnya keroncongan, tapi di sakunya tak ada pangan, hasil mengemis dirampas preman berseragam. Rasanya mereka lebih memilih mati ditikam daripada berumur panjang ditemani kesengsaraan. Kemarin mereka melongo melihat sepatu mahal di etalase toko dan semalam mereka berharap bisa mimpi menginjak sepatu itu dengan kaki dekilnya. Tapi jangankan untuk mimpi, mata mereka bahkan terus melek sepanjang malam karena kelaparan. Mereka terlalu sibuk hingga tak sempat menangis, mereka juga tak bisa bermimpi karena urusan perut yang tak terpenuhi. Sepertinya mimpi hanya milik orang kenyang saja.

Anak jalanan, tubuhnya mengkilat, legam, licin diterpa matahari dan angin. Bajunya bolong, celananya rombeng, kantongnya kosong. Mereka menatap kosong bangunan sekolahan, melihat anak-anak berlarian di halaman depan. Pintu gerbang yang terkunci rapat seolah memisahkan dunia mereka, dunia orang melarat dan anak berduit kuat yang orangtuanya pandai menjilat. Dunia, entah kapan dia berpihak pada mereka. Uang recehan mereka kejar ke ujung dunia, tapi tak juga mampir di kantong mereka. Miris sekali nasib mereka. Anak jalanan, tubuh-tubuh kecil mereka kian hari kian kurus. Sakit perut karena kelaparan membuat mereka hanya bisa merintih di hamparan lantai kardus. Memegangi perut kempisnya sambil terus mengaduh kesakitan. Wajah mereka memucat, keringat deras terus mengalir. Mereka merintih dengan tubuh bergetar, lirih, hingga nyaris tak terdengar. Sang Ibu di sampingnya menatap perih, dia juga letih menghadapi hidup. Anak jalanan kesakitan, sang Ibu menangis tertahan, tertekan dan ketakutan. Dia berlari lemah, menyusuri tiap tempat sampah berharap ada sisa makanan. Tapi sepertinya dia terlambat, tempat sampahnya kosong. Petugas sampah sudah datang lebih cepat darinya. Sang Ibu mengendap-endap pelan di kebun milik juragan, pelan-pelan tangan kisutnya merayapi tanah mengambil jagung yang sedikit membusuk sisa panen kemarin.

Tak banyak, si Ibu melangkah pulang dengan sedikit jagung dalam genggaman. Berharap bisa membuat perut anaknya sedikit kenyang. Langkahnya tergopoh menyuri beceknya jalanan, semoga si anak masih kuat bertahan. DI HAMPARAN KARDUS ITU SI ANAK JALANAN TERLELAP MEMEJAMKAN MATA, LELAP SEKALI. TUBUHNYA YANG TADI LEMAS SEKETIKA KAKU. SI IBU HISTERIS, MEMELUK TUBUH KECIL YANG HANYA TINGGAL TULANG BERBALUT KULIT. ANAK JALANAN MENGHEMBUSKAN NAFAS TERAKHIR, MEMBAWA RASA LAPARNYA UNTUK MENEMANINYA BERTEMU TUHAN. MUNGKIN TUHAN SENGAJA MEMANGGILNYA UNTUK MENJAMUNYA DENGAN MAKANAN. MUNGKIN TUHAN MERASA IBA, KARENA HAMBA KECILNYA TAK MENDAPAT PERHATIAN DARI ORANG DI SEKELILINGNYA. ANAK JALANAN KINI BERSAMA TUHAN, MENGADUKAN RINTIHANNYA YANG SAMA SEKALI TAK PERNAH MENDAPAT TANGGAPAN…

YA, ALLAH! YA RABBI! BUKAKANLAH PINTU-PINTU HATI SAUDARAKU SEMUSLIM, YANG ENGKAU BERI MEREKA KELEBIHAN REZEKI…

from status sunnah: shafiyya al huyayy
__._,_.___